Tahun Baru Hijriah moment yang tepat untuk introspeksi diri
by : Silvia Indriani (XII MM2)
Ada yang pergi ada yang datang, yang pergi tahun 1432 Hijriah dan yang datang tahun 1433 Hijriah, selamat datang Tahun Baru 1433 Hijriah. Pergantian tahun terasa cepat berlalu, tanpa terasa hari ini sudah tanggal 1 Muharram. Pergantian tahun Hijriah ini sebenarnya apa yang dapat kita ambil? Tapi yang pasti pergantian tahun jelas umur bertambah satu tahun dan jatah hidup kita berkurang pula satu tahun, artinya kematian semakin hari semakin mendekat dengan kita.
Pergantian tahun hendaklah kita melihat kembali masa lalu kita, kita menyadari bahwa banyak persoalan dan permasalahan yang kita hadapi, suka dan duka, tertawa dan menangis, bahagia dan menderita, yang kesemuanya itu adalah mengisi perjalanan hidup manusia di muka bumi ini.
Kemudian pergantian tahun juga kita melihat amal ibadah kita, pengabdian kita kepada Allah yang menguasai jagat raya ini, inilah yang sangat penting bagi kita, karena masih banyak amal ibadah kita yang bolong, masih banyak kekurangan amal yang belum kita kerjakan, mungkin karena kesombongan kita kepada Allah atau karena kelalaian kita kepada Allah SWT, dan tak kalah pentingnya bahwa kita juga melihat masa lalu yang begados (bergelimang dengan dosa). Di awal tadi sudah dikatakan bahwa bertambah umur berarti jatah hidup semakin berkurang.
Tahun 1432 H telah pergi dan tidak akan pernah kembali lagi, tahun 1432 H telah banyak meninggalkan kenangan yang manis, kenangan yang menyakitkan, kenangan yang pahit, banyak pula kekeliruan dan kealpaan yang telah diperbuat dan telah banyak pula amal bajik yang dilakukan, itu semuanya adalah merupakan catatan hidup yang harus dijadikan pelajaran, dan ingatlah bahwa pergantian hari, bulan dan tahun adalah merupakan pelajaran bagi orang-orang yang bisa mengambil pelajaran.
Pergantian tahun hendaklah kita tafakur, merenung atas apa yang telah kita lakukan selama satu tahun yang lalu, hisablah, hitunglah, sebelum kita dihisab oleh Allah SWT, dan ingat dunia ini hanyalah desa yang cepat musnah dan cepat berpindah, dunia bukan merupakan desa tempat tinggal dan bersuka ria tetapi dunia adalah tempat mengumpulkan amal ibadah yang harus dibawa menghadap Allah SWT.
Dunia adalah desa tempat tinggal dan kita musafir yang sedang berkelana, coba kita layangkan pandangan kita dan kita sudah melihatnya sendiri, sudah berapa banyak dunia memisahkan antara isteri dengan suaminya, antara anak dengan ayah / ibunya, saudara dengan saudaranya, teman dengan temannya, karena kita hidup di dunia ini terbatas dengan waktu yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Oleh karena itu orang yang mempunyai akal adalah orang yang menjarah semua waktunya di dunia ini untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dia introspeksi diri akan meningkatkan amal sholeh dan melakukan perbuatan-perbuatan yang positif dan diridhoi oleh Allah yang Maha Rahman.
Dalam rangka Tahun Baru 1433 Hijriah tahun ini ada beberapa catatan yang harus kita garis bawahi :
1. Mensyukuri nikmat Allah, ternyata Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bernafas dan hidup, dan ini adalah nikmat yang paling besar kita terima dari Allah SWT. Dan ingatlah kenikmatan yang
telah Allah anugerahkan secara gratis pada kita, kalau kita senantiasa bersyukur dan selalu mengingat nikmat Allah, maka keberuntungan akan selalu merindukan kita. Informasi Allah dalam QS. Al A’raf 7 : 45, “maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan”.
2. Kita persiapkan komitmen bahwa kita berjanji akan selalu meningkatkan amal shaleh dengan mengisi rohani kita dengan perbuatan-perbuatan yang positif. Inna sholati wanusuki wa mahyaya wamamati lillahirobbil alaamiin, sesungguhnya ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah kepada Allah.
3. Tahun baru Hijriah kembali mengajak kita untuk yang kesekian kalinya melakukan perubahan-perubahan dari sebelumnya baik dalam hidup kita, ibadah kita dan etos kerja kita.
4. Pergantian tahun baru adalah momen yang paling tepat bagi kita untuk mengevaluasi apa yang telah kita kerjakan selama setahun yang lalu, baik yang berhubungan dengan dunia maupun yang berhubungan dengan akhirat. Setelah itu kita introspeksi diri apa yang telah kita perbuat terhadap diri kita selama satu tahun yang lalu, apakah termasuk orang-orang yang beruntung ataukah termasuk orang-orang yang merugi. Orang yang beruntung adalah orang yang bisa memanfaatkan waktu untuk bekerja dan beribadah, sedangkan orang yang merugi adalah orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu untuk beramal kecuali waktu dipergunakan untuk bermain-main, bersantai dan enggan melaksanakan perintah Allah SWT.
Tahun Baru 1433 H ini mari kita jadikan sebuah harapan dan berusaha untuk menghargai kesempatan hidup yakni dengan mengisi dengan amal shaleh dengan mengharapkan ridho Allah SWT.
Kita menyadari bahwa tahun lalu masih banyak perbuatan yang dilarang Allah kita kerjakan, masih banyak PR yang belum terselesaikan. Oleh karena itu mari kita tutup catatan 1432 H dengan taubat dan kembali kepada ampunan Allah, karena Allah lah yang Maha Maghfiroh, Maha Rahman dan Rahim.
Untuk itu marilah pada Tahun 1433 H ini, kita optimis tahun ini tentu lebih baik dari tahun yang sebelumnya. Hijrahlah kita kepada yang lebih baik, semoga keberuntungan menyertai kita, harapannya bahagia di dunia, bahagia di akhirat. Aamiin....
Kegelapan selalu menghiasi langit disaat pergantian Tahun Baru 1432 H,bahkan hari hujan tiada henti-hentinya, tidak siang tidak malam. Walau langit kegelapan, hujan selalu membasahi bumi, tetapi kita berharap matahari selalu bersinar menerangi kehidupan kita di tahun 1433 H. Ini harapannya kita betul-betul hijrah tahun ini.
Selamat Tahun Baru Islam 1433 H, saatnya membuka lembar baru dengan lafaz Bismillahirrohmanirrohiem, perbaharui niat merangkai cerita, seindah pelangi di halaman pertama lembaran Muharram “berbagi dalam kebaikan, mudah-mudahan menjadi seorang yang bermanfaat bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar